Tugas 3 TMK Manajemen Kualitas
Fakultas : FE/ Fakultas Ekonomi
Program Studi : Manajemen – S1
Kode/ Nama MK : EKMA4265/ Manajemen Kualitas Tugas : 3
Model kualitas pelayanan dengan tiga dimensi
Kualitas fungsional, yaitu baaimana pelayanan dilakukan atau dibentuk dan diserahkan kepada pelanggan
Kualitas teknik, yaitu apa yang diterima oleh pelanggan
Penilaian atau imej terhadap perusahaan jasa atau pelayanan
Dimensi kualitas pelayanan
Perusahaan manufaktur: QFD, house of quality, desain taguchi, poka-yoke, pencegahan kesalahan
Perusahaan jasa :
mencegah kesalahan, gap analysis, critical incident tecchnique
Dimensi manajemen proses
Perusahaan manufaktur :
Pengendalian kualitas statistik, pengendalian proses statistik, JIT, six sigma quality
Perusahaan jasa :
Sistematisasi, standarisasi, penyederhanaan, komputerisasi, jaringan kerja
Menurut Garvin (1996), dimensi kualitas pada industri jasa antara lain :
Communication, yaitu komunikasi atau hubungan antara penerima jasa dengan pemberi jasa
Credibility, yaitu kepercayaan pihak menerima jasa terhadap pemberi jasa
Security, yaitu keamanan terhadap jasa yang ditawarkan
Knowing the customer, yaitu pengertian dari pihak pemberi jasa pada penerima jasa atau pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa
Tangibles, yaitu bahwa dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus dapat diukur atau dibuat standartnya
Reliability, yaitu konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi janji para penerima jasa
Responsivensiness, yaitu tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa
Competence, yaitu kemampuan atau keterampilan pemberi jasa yang dibutuhkan setiap orang dalam perusahaan untuk memberikan jasanya kepada penerim jasa
Access, yaitu kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh pihak atau pelanggan atau penerima jasa
Courtesy, yaitu kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan personil.
Instrumen servquel meliputi : Assurance, Reability, tangibles, emphathy, dan responsiveness
Sasaran utama dari JIT : Pengurangan biaya dan perbaikan produktivitas dengan pengurangan pemboros
Sasaran sistem : manufacturing centered, subkontraktor
Management required planning (MRP) merupakan praktek sistem produksi just in case, sementara untuk JIT, ada praktek sistem produksi yang disebut manufacturing resource planning (MRP II) . MRP II berpengaruh dalam penentuan lot size produksi sehingga mengurangi pemborosan. Oleh karena itu, digunakan sistem campuran MRP II/ JIT yang mengkombinasikan konsep perencanaan dan pengendalian produksi.
Six sigma adalah suatu alat manajemen baru yang di gunakan untuk mengganti total qquality management, sangat berfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan, six sigma juga disebut sistem komprehensive maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu dan alat untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Sixsigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan.
Ada 3 faktor yang menjadi kendala :
Data yang terkumpul tidaklah konsisten atau bias. Untuk menghindari hal ini proses verifikasi harus benar-benar dilakukan oleh orang yang memahami teori six sigma dan ilmu statistik serta menguasai latar belakang ilmu dalam proyek perbaikan tersebut.
Membuat alternatif untuk solusi
Dalam hal ini akan menghambat team mengenali akar masalah yang sebenarnya dihadapi dan menstigma team pada suatu alternatif solusi. Padahal dalam fase define yang terpenting adalah identifikasi problem.
Adanya perbedaan scoping masalah antara Top Management dengan Project leader
Biasanya top management memberikan keputusan untuk melaksanakan suatu proyek berdasarkan perhitungan keuantungan finansial.
Konsep lean adalah alat manajemen universal untuk memberikan nilai dan mengoptimalkan proses kerja. Metodologi lean bergantung pada 3 prinsip yang sangat sederhana yaitu :
Memberikan nilai dari perspektif pelanggan anda
Menghilangkan pemborosan
Perbaikan terus menerus
- Seiri merupakan langkah awal implementasi pemilihan barang yang berguna dan tidak berguna, barang berguna disimpan dan barang tidak berguna dibuang
Seiton merupakan penataan barang yang berguna agar mudah dicari dan aman
Seiso adalah langkah pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta mesin
Seiketsu yaitu penjagaan lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih menjadi suatu standart kerja
Shitsuke yaitu penyadaran diri akan etika kerja, disiplin terhadap standart, saling menghormati, malu melakukan pelanggaran dan senang melakukan perbaikan.
Contoh : klinik dr yulia klinik kecantikan di nganjuk, kliniknya sangat rapi bagus sehingga membuat pelanggannya betah berkunjung disana. Karena karyawanya yg rajin selalu menata tempatnya setiap saat harinya. Dan juga ramah semua karyawanya. Di klinik tersebut ketika pelanggan berkunjung mereka tidak menunggu lama karena semua berkasnya sangat tertata rapi.
0 Response to "Tugas 3 TMK Manajemen Kualitas"
Post a Comment